Jumat, 14 Oktober 2016

MAKALAH RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM DAN AHLAQ



BAB I
PENDAHULUAN
                                                          
A.           Latar  belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak  manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.

Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.

B.            Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Akhlaq dalam Agama ISLAM
2.      Bagaimana Ruang lingkup dalam Agama ISLAM

C.         Tujuan
1.      Mencari tahu Akhlaq dalam Agama ISLAM

          2.      Mencari tahu Ruang Lingkup Kehidupan dalam Agama ISLAM


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian akhlaq
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din). Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia,bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:
1.      Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau kriteria suatu perbuatan.
2.      Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya, karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan. Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam (Q.S. al-ahzab,33:21)
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Sedangkan pengertian akhlak secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli :
a.       Ibnu Maskawaih
Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir, dan pertimbangan terlebih dahulu.
b.      Prof. Dr. Ahmad Amin
Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju dan menunjukkan apa yang harus di perbuat.
Didalam buku akhlak dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat
yang berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat tersebut,  dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut baik atau buruknya dalam pandangan manusia.
Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
a.       Tabiat(pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
b.      Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata)
c.       Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan keterangan(ilham) dari allah swt.
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
«إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ»
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Hadist tersebut menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati dan fikirannya, sedangkan akhlak buruk mencerminkaan seseorang yang telah gelap hatinya sehingga ia tidak bisa menentukan  mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu telah mendarah daging dalam dirinya.
Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak yaitu:
a.       Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.
b.      Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dalam keadaan bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.
c.       Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena di paksa, atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.
d.      Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak di buat-buat.


B.            Pngertian dan ruang lingkup dalam islam

a.       Ruang Lingkup Agama secara umum adalah hal-hal yang menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut antara lain adalah:
1.      Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
2.      Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3.      Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut dan dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur dan itu menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut dalam upaya menjadikan hidup manusia lebih baik, antara lain adalah:
1.      Adanya keyakinan pada yang gaib
2.      Adanya kitab suci sebagai pedoman
3.      Adanya Rasul pembawanya
4.      Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
5.      Adanya upacara ibadah yang standar

b.      Ruang Lingkup Agama Islam
Adapun Ruang Lingkup Agama Islam sendiri pada dasarnya terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Ketiganya, meskipun mempunyai pengertian yang berbeda, tetapi dalam prakteknya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.
1.      Iman artinya membenarkan dengan hati, merealisasikan (mewujudkan) dalam perkataan dan perbuatan akan adanya Allah SWT dengan segala Ke-Maha Sempurnaan-Nya, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar.
2.      Islam artinya taat, tunduk, dan menyerahkan diri atas segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT. Rukun Islam terdiri atas Syahadatain (dua kalimah syahadat), Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji.
3.      Ihsan artinya berakhlak dan berbuat saleh sehingga dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama makhuk dilakukannya dengan penuh keikhlasan. Seakan-akan Allah menyaksikannya sepanjang waktu.
Dari penjelasan di atas, Agama Islam memiliki tiga Ruang Lingkup yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan sehingga bisa juga disebut dengan 3 Ruang Lingkup Agama Islam.

Kemudian, yang termasuk muamalah dengan sesama makhluk adalah sebagai berikut :
1.       Bermuamalah dengan manusia dalam kaitanya dengan Rasul, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, antar bangsa, dan sebagainya. (Lihat Q.S Al Hujuraat : 13 dan Al Maa-idah : 2)
2.       Bermuamalah dengan hewan, tumbuhan, dan alam semesta. (Lihat Q.S Ibrahim : 19; Ali Imran : 191; Luqman : 20; Al Mu'minuun :71 dan Ar Ruum : 41).

c.       Macam-macam Agama
Pada Dasarnya Agama itu ada dua jenis, yaitu :
1.      Agama Wahyu, yakni ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rasul-Ny, yaitu Islam. Agama Wahyu / Samawi (langit), kebalikan atau lawan Agama Budaya. Agama Samawi adalah Agama Wahyu di mana wahyu itu tidak diturunkan secara langsung kepada masyarakat, akan tetapi melalui Rasul atau Utusan Allah. Wahyu-wahyu itu diturunkan melalui makhluk gaib yang disebut Malaikat kepada utusan itu. Penunjukan seorang manusia menjadi utusan oleh Tuhan adalah gaib, karena penyampaian wahyu oleh Malaikat kepada manusia itu bersifat gaib.
2.      Agama Budaya, adalah ajaran yang dihasilkan fikiran dan/atau persamaan manusia secara kumulatif.

d.      Adapun ciri-ciri kedua agama itu adalah :
Ciri-ciri Agama Wahyu (langit) :
1.      Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
2.      Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.
3.      Memiliki Kitab Suci yang bersih dari campur tangan manusia.
4.      Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirannya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.
5.      konsep Ketuhanannya adalah : Monotheisme Mutlak (Tauhid).
6.      Kebenarannya adalah universal, yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.
e.       Ciri-ciri Agama Budaya antara lain :
1.      Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya.
2.      Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul Allah).
3.      Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada, akan mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4.      Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran masyarakatnya (penganutnya).
5.      Konsep Ketuhanannya, dinamisme, animisme, politheisme dan paling tinggi adalah monotheisme nisbi.
6.      Kebenaran ajarannya, tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.
BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Atas pengertian dan penjelaskan yang diatas maka kami dapat simpulkan bahwa akhlaq  dalam Agama islam itu adalah hal yang paling diutamakan karena Aqhlaq adalah salah satu perilaku yang mencerminkan Agama ISLAM tentunya akhlaq yang baik dan yang mulia karena Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia,bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan dan ruang lingkupnya Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut dan dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur dan itu menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut dalam upaya menjadikan hidup manusia lebih baik terutama dalam Agama ISLAM.

B.            Saran
Dan yang terakhir saran dari  kelompok kami, kita sebagai umat Manusia yang menganut Agama sesuai Agamanya masing-masing terurtama yang Agamanya ISLAM kita di tuntut agar memiliki akhlaq yang baik karena itu adalah sebuah kewajiban yang dianjurkan oleh Al-Qur’an begitupun juga Agama yang lainnya maka dari itu marilah kita memperbaiki aklaq kita yang kurang baik dan mempunya Aklaq yang mulia.

DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Muh{ammad Bakri, Dirasat fi Ulum al-Qur‘an, Cet. II; Kairo: Dar al-Manar, 1999
Mahmud, Muni‘ Abd al-H}alim, Ah}mad Syah}atah Ah}mad Musa, Abd al-Badi‘ Abu Hasyim Muh}ammad, Ulum al-Qur‘an al-Karim, t.d.
Mardan, Al-Qur’an: Sebuah Pengantar Memahami al-Qur’an Secara Utuh, Cet. I; Makassar: Alauddin Press, 2009
al-Qattan, Manna’, Mabahis| fi ulum al-Qur‘an, Cet. 10; Kairo: Maktabah Wahbah, 1997.

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 

TIPS PENDIDIKAN © 2015 | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism.com